Tentang RetailSoft

RetailSoft Platinum merupakan software terbaik untuk bisnis RETAIL maupun perdagangan umum. Software ini dirancang untuk meningkatkan kinerja dan memberikan kontrol yang maksimal terhadap bisnis anda.

Software ini sangat sesuai bagi anda yang bergerak dibidang :

  • Minimarket
  • Distributor / Retailer (Pakaian, Handphone, Komputer, dll)
  • Otomotif, Sparepart dan Variasi
  • Bengkel
  • Apotek
  • Restoran / Cafe
  • Dealer Mobil / Motor
  • Toko
  • Dll


Aplikasi Point Of Sales merupakan istilah yang dipergunakan untuk menyebut Aplikasi atau sistem yang mendukung sistem penjualan konter / model penjualan ritel, seperti yang terdapat pada contoh-contoh di atas.

POS (Point Of Sale) merupakan sistem yang mendukung penjualan langsung (direct sales) kepada pelanggan pada sebuah store / lokasi, dimana barang-barang / jasa langsung dijual / disampaikan kepada pelanggan. Aplikasi Point Of Sales merupakan Aplikasi yang berfungsi menggantikan peranan cash register, dengan menambahkan fitur-fitur penting seperti : kemampuan untuk melakukan tracking penjualan berdasarkan pelanggan, barang, lokasi dan lain-lain, mengatur diskon / promosi, manajemen petty cash, manajemen stok yang rapi, memproses credit card, dll.

Dalam kompetisi yang sangat ketat pada lingkungan bisnis saat ini, dibutuhkan usaha yang keras, pengalaman dan pengetahuan yang bersifat superior. Sayangnya, hal di atas tidak akan memberikan hasil yang optimal, jika segala sesuatunya masih dikerjakan secara manual atau semi manual, sehingga dibutuhkan sebuah Aplikasi yang dapat membantu eksistensi perusahaan dalam lingkungan bisnis pada saat ini. RetailSoft Platinum :: Point Of Sales memberikan solusi untuk hal tersebut, dimana Anda dapat dengan cepat memproses penjualan kepada pelanggan, memonitor inventory level, mengontrol pembayaran, tracking terhadap hutang dan masih banyak lagi.

RetailSoft Platinum, menyediakan solusi end-to-end untuk bisnis ritel.



Thursday, May 6, 2010

RetailSoft on the Cloud


Perkembangan teknologi, terutama teknologi informasi berlangsung dengan sangat cepat, hampir tidak ada bidang yang tidak bersentuhan dengan teknologi informasi, dan teknologi informasi telah dipergunakan oleh semua kalangan, baik yang memiliki edukasi tinggi maupun masyarakat pada umumnya. Seiring dengan perkembangan teknologi ini, berkembang pula konsep-konsep dan model bisnis yang dibangun di atas teknologi, salah satu yang akan menjadi trend dimasa mendatang adalah yang dikenal dengan istilah ‘Cloud Computing’.


Cloud Computing atau komputasi berbasis Internet merupakan sebuah paradigma yang memberdayakan fasilitas Internet secara optimal, dimana seluruh proses komputasi dan pengembangannya dilakukan melalui perantara Internet. Dari cloud computing kemudian lahir istilah2 berikut:

  • SaaS (Software as a Services), SaaS memberikan kemudahan bagi pengguna untuk bisa memanfaatkan sumberdaya perangkat lunak dengan cara berlangganan. Sehingga tidak perlu mengeluarkan investasi baik untuk in house development ataupun pembelian lisensi.
  • PaaS (Platform as a Services), PaaS merupakan layanan yang menyediakan modul-modul siap pakai yang dapat dipergunakan untuk mengembangkan sebuah aplikasi, yang tentu saja hanya bisa berjalan diatas platform tersebut.
  • IaaS (Infrastructure as a Services), PaaS merupakan sebuah layanan yang "menyewakan" sumberdaya teknologi informasi dasar, yang meliputi server, media penyimpanan, processing power, memory, sistem operasi, kapasitas jaringan dan lain-lain, yang dapat digunakan oleh penyewa untuk menjalankan aplikasi yang dimilikinya.

Cloud computing memandang penyelesaian suatu proses dari sisi penggunanya, dimana pengguna sama sekali tidak memiliki sumber daya yang dipakai untuk menjalankan aplikasi bisnisnya yang akan memproses data-datanya melalui suatu jaringan besar yang self-regulating (bisa mengatur dirinya sendiri). Pengguna hanya tahu hasil akhirnya saja tanpa tahu detil siapa yang memproses permintaannya, dimana diprosesnya dan dimana datanya tersimpan. Semua detil tersebut tertutup awan. Contoh cloud computing misalnya: Amazon EC2, SalesForce.com, Google App Engine, Yahoo! BOSS dan lain-lain.

Contoh-contoh implementasi Cloud Computing yang sudah sering kita pergunakan antara lain : aplikasi-aplikasi yang dikembangkan oleh google, seperti : Google Docs, dimana kita bisa bekerja dan menyimpan berkas kita tanpa kita harus memiliki dan menginstal aplikasi office atau Picasa Web Album dimana kita menyimpan dan me-manage foto-foto kita dalam sebuah album Online, dan lain-lain.

Keuntungan-keuntungan yang dimiliki oleh Cloud Computing, antara lain :

Bagi Penyedia Layanan :
  • Proses deploy yang cepat
  • Multi-tenant, dimana aplikasi yang dikembangkan bisa dipergunakan oleh banyak pengguna
  • Bisa menjangkau lebih banyak pengguna (pelanggan) dengan cara yang praktis

Bagi Pengguna :
  • Memberi kemudahan bagi ‘start-up company’ untuk memulai usaha, karena salah satu komponen penting yang dibutuhkan (Teknologi Informasi) sudah tersedia dengan biaya yang bisa disesuaikan dengan anggaran yang dimilikinya.
  • Dengan menggunakan jasa yang tersedia, biaya operasional perusahaan dapat ditekan sangat banyak, karena :

  • Perusahaan tidak perlu membeli perangkat keras (Server, dll) untuk aplikasinya setiap periode tertentu (satu tahun, misalnya), karena aplikasi dan data disimpan di Server penyedia jasa.
  • Perusahaan tidak perlu membeli aplikasi dan memperbarui lisensinya.
  • Tidak perlu kuatir dengan pertambahan data karena biaya online storage dapat disesuaikan dengan kebutuhan tanpa harus membeli harddisk baru.
  • Biaya sumber daya manusia dapat ditekan, karena segala sesuatu yang berhubungan dengan TI (misalnya : maintenance aplikasi) telah di-handel oleh pihak penyedia jasa.
  • Pengguna tidak dipusingkan dengan masalah pemeliharaan software, seperti :
  • Backup aplikasi dan data
  • Sistem mengalami gagal koneksi atau koneksi lambat
  • Uprade atau downgrade aplikasi, dan lain-lain.

Semua hal yang terkait dengan pemeliharaan software diserahkan kepada pihak penyedia jasa.

  • Kolaborasi atau kerjasama dapat dilakukan dengan mudah dan praktis, selain itu user dapat bekerja dimana saja tanpa terikat oleh satu komputer pada lokasi tertentu saja.
  • Berdasarkan poin-poin di atas, Perusahaan dapat lebih berorientasi kepada profit.

Kriteria Cloud Computing

Tidak semua aplikasi berbasis Web merupakan Cloud Computing, di bawah ini merupakan kriteria-kriteria yang harus dimiliki oleh sebuah sistem sehingga disebut sebagai aplikasi Cloud Computing :

1. On Demand Self Service
Fitur ini harus dimiliki oleh aplikasi Cloud Computing dimana pengguna dapat untuk menentukan sendiri sumber daya yang dibutuhkannya, seperti : network storage, server time dan konfigurasi aplikasi, tanpa harus melalui interaksi dengan technical consultant atau customer service dari pihak penyedia jasa.

2. Ubiquitous network access
Layanan harus selalu tersedia dan dapat diakses melalui jaringan internet dengan kecepatan yang cukup melalui mekanisme standar menggunakan berbagai piranti, seperti : mobile phone / smartphone, laptop maupun PDA.

3. Location independent resource pooling
Penyedia layanan mengelompokkan sumber dayanya untuk memberikan layanan bagi seluruh pengguna menggunakan model multi-tenant. Mekanisme multi-tenant ini memungkinkan sejumlah sumberdaya komputasi tersebut digunakan secara bersama-sama oleh sejumlah user, di mana sumberdaya tersebut baik yang berbentuk fisik maupun virtual, dapat dialokasikan secara dinamis untuk kebutuhan pengguna/pelanggan sesuai permintaan.

4. Rapid elasticity
Penyedia layanan menyediakan Kapasitas komputasi yang bersifat elastis, sehingga dapat dengan cepat merespon kebutuhan pengguna, baik untuk menambah ataupun mengurangi kapasitas sesuai dengan kebutuhannya. Dengan fasilitas ini, pengguna seolah-olah memiliki kapasitas yang tidak terbatas besarnya, dan dapat "dibeli" kapan saja sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan.

5. Pay per use
Penyedia layanan harus menyediakan sumber daya yang dapat diukur menggunakan sistem pengukuran yang dapat mengukur penggunaan dari setiap sumber daya, misalnya : storage, bandwith, modul aplikasi, dan lain-lain). Sehingga, jumlah sumberdaya yang digunakan oleh pengguna dapat diukur secara transparan dan akan menjadi dasar bagi pengguna untuk membayar biaya penggunaan layanan.

Terdapat beberapa hambatan dalam pengembangan ‘cloud computing’, antara lain :
  • Tergantung kepada Internet, sehingga jika terjadi masalah pada koneksi internet, maka seluruh proses akan macet.
  • Masalah privacy karena pengguna menggunakan / menyewa storage dari penyedia layanan, model bisnis ini akan berkembang seperti bisnis kepercayaan, seperti halnya kita menyimpan uang di bank.
  • Masalah keamanan data


RetailSoft on the Cloud

Seperti sudah diketahui, RetailSoft Platinum merupakan aplikasi bisnis berbasis Web yang dirancang untuk dapat dipergunakan secara online menggunakan teknologi terkini, sehingga aplikasi ini sudah memiliki beberapa kriteria yang dibutuhkan untuk dapat menjadi aplikasi ‘On the Cloud’.

Melalui model ini, pengguna / pelanggan dapat menggunakan Aplikasi RetailSoft dengan cara menyewa, seperti yang telah dijelaskan pada paparan di atas, tentu saja dengan model ini akan memberikan banyak benefit bagi para pengguna.

Untuk itu ikuti terus perkembangan dari RetailSoft Platinum dan jadilah yang pertama ....

Thursday, February 18, 2010

Penggunaan RFID pada bisnis Ritel

“RFID merupakan teknologi revolusioner. Pada saat ini, RFID telah diimplementasikan pada berbagai bidang industri, termasuk pada industri Ritel, terutama pada perusahaan-perusahaan Ritel raksasa, seperti Wal mart, dan pada saat ini RFID mulai diimplement".

RFID merupakan kependekan dari Radio Frequency Identification. Penelitian dan penerapan teknologi ini sudah dilakukan sejak tahun 1940 oleh militer Amerika Serikat dan bahkan dipergunakan untuk membantu dalam perang dunia kedua untuk mendeteksi pesawat yang merupakan teman atau lawan. Implementasi terkini yang menarik perhatian banyak orang adalah yang dilakukan oleh peritel raksasa, yakni Walmart, yang berkomitmen untuk mengganti seluruh scanner barcode dengan RFID, mulai dari penjualan hingga integrasi dengan para vendornya. Teknologi RFID terus berkembang dan akan semakin banyak dipergunakan terutama oleh Retailer menengah dan kecil jika harga teknologi ini menjadi semakin murah.

Bagaimanakah strategi retailer-retailer lokal terhadap perkembangan teknologi ini, kita akan menunggu dan melihat dalam beberapa tahun ke depan.





Apakah RFID ?

RFID menggunakan frekuensi radio untuk mengirimkan informasi atau data antara RFID tag dengan RFID readernya, sehingga tidak diperlukan kontak fisik diantara keduanya untuk dapat berkomunikasi. Hal inilah yang membuat RFID memiliki keunggulan dibandingkan dengan teknologi yang lain. Pada bisnis Ritel, RFID dipergunakan untuk melakukan tracking dan melakukan pencatatan terhadap seluruh inventori. Sistem RFID memungkinkan komunikasi antara produk-produk yang telah di-tag dengan chip RFID dengan RFID reader dan dengan Server lokal. Cara kerja sistem secara keseluruhan menyerupai dengan penggunaan barcode label dan barcode scanner, tetapi jauh lebih mudah, praktis dan memuaskan, karena petugas tidak perlu melakukan scanning satu-per satu item, karena pada saat pelanggan melewati scanner (RFID reader) seluruh item akan langsung terdeteksi atau dihitung secara bersamaan.





Secara sistem, untuk implementasi RFID dibutuhkan sebuah server lokal, RFID reader dan pre-encoded labels (tags). Server ini akan menyimpan seluruh data yang dibutuhkan dan aplikasi yang dapat membaca data dari tag melalui RFID Reader. RFID Server ini juga terintegrasi dengan Inventory Management System atau POS System. Baik tag maupun RFID Reader dilengkapi dengan antena sehingga dapat menerima dan memancarkan gelombang elektromagnetik yang memungkinkan untuk membaca multiple tagged item pada suatu saat. Sensitifitas antena dapat di -set untuk setiap register yang dilayaninya, setiap reader dapat meng-handel transmisi hingga 4 register pada saat bersamaan.



Bagaimana RFID dapat dipergunakan untuk melakukan tracking inventory ?

RFID dapat menjadi barcode generasi berikutnya yang dapat dipergunakan untuk otomatisasi inventory control karena akan memberikan banyak kemudahan dan mengurangi biaya untuk distribusi barang dari pabrik atau vendor ke gudang. Beberapa keunggulan lain RFID dibandingkan dengan barcode, antara lain :



  • Barcode hanya mengidentifikasi tipe objek, tetapi RFID dapat menyimpan identitas yang unik, seperti : seriap number, expired date dan lain-lain. Sehingga informasi dari sebuah item yang menggunakan RFID tag dapat dengan mudah diketahui.
  • RFID tidak memerlukan kontak langsung dan sebuah RFID Reader dapat membaca semua tag RFID yang berada pada daerah jangkauannya. Dengan cara ini maka waktu untuk inventory control dapat dihemat. Contohnya : Pada saat sebuah box yang berisi ratusan item dikirim oleh vendor diterima oleh bagian gudang, maka personal gudang akan memeriksa isi box tersebut dengan menggunakan barcode scanner dan melakukan scanning item satu persatu. Tetapi dengan menggunakan RFID, seluruh item yang dikirim telah di-tag dengan RFID chip, yang dapat dibaca oleh RFID Reader seluruhnya pada saat bersamaan. Hal yang sama juga dapat dilakukan pada saat Item Transfer antar lokasi / gudang, stock opname dan lain sebagainya.


Bagaimana RFID dipergunakan pada point-of-sale ?


RFID dapat dipergunakan untuk mempermudah dan mempercepat transaksi pada sebuah Retail Store, antara lain untuk :



  • Smart Shelf : Smart Shelf yang berbasis RFID dapat mendeteksi keberadaan setiap item pada sebuah rak. Ketika sebuah item diambil dari rak, maka sistem dapat mendeteksi item yang diambil oleh pelanggan, memberikan tanda dan mencatat item yang diambil, sehingga dapat dilakukan real-time shelf inventory. Selain itu, perilaku pelanggan dapat dicatat dalam database dan dipergunakan untuk strategi marketing.
  • Pada saat pelanggan selesai berbelanja dan akan membayar di kasir (check out), maka RFID Reader secara otomatis mendeteksi seluruh item (merchandise) yang akan dibeli oleh pelanggan, hal ini biasanya dilakukan dengan melakukan scanning satu per satu item oleh kasir. RFID Reader membaca RFID Chips yang melekat pada setiap item melalui frekuensi radio, kemudian secara virtual melakukan scanning terhadap seluruh item. Kemudian RFID Reader akan mengkomunikasikan dengan Server untuk men-generate penjualan pada register secara otomatis.
  • Sales Return dapat dengan mudah dilakukan, karena sistem secara otomatis memeriksa barang yang dikembalikan , pelanggan dapat membawa atau mengembalikan RFID-tag pada item tanpa struk (store receipt), tag ini kemudian akan me-refer ke database untuk mengetahui waktu pembelian, harga beli saat itu (original price), bahkan informasi kartu kredit, dan lain-lain. Informasi detail tentang Sales Return ini juga akan membantu Store untuk mengupdate status stok dari item yang dikembalikan.


Manfaat RFID untuk pelaporan (reporting)

Dengan menggunakan RFID kualitas dan kecepatan pelaporan (reporting) dapat ditingkatkan, contohnya :

  • Berbagai laporan tentang inventory dapat diketahui secara real-time dari Server Pusat, baik secara OnLine ataupun menggunakan metode sinkronisasi data, Retailer dapat mengakses data pada seluruh lokasi untuk mendapatkan laporan up-to-date mengenai stok barang.
  • Dengan menggunakan RFID, Retailer bisa mengurangi permasalahan ‘kekurangan stok’, yang sering mengakibatkan ‘lost sales’, selain juga bisa mengurangi kepercayaan dan kepuasan pelanggan. Hal ini dimungkinkan karena status stok dapat dengan mudah di-track untuk mendapatkan data yang akurat tentang suatu produk tertentu pada suatu saat, yang kemudian dihubungkan dengan supply-chain.
  • Teknologi ini juga memungkinkan Retailer untuk menganalisa tingkat utilisasi pada suatu lokasi (Store) dan juga melakukan analisa produk per lokasi, sehingga Retailer bisa menyediakan produk yang bersifat custom kepada pelanggan pada lokasi tertentu.


Kegunaan lain RFID

Kegunaan RFID lainnya pada bisnis Ritel semakin hari semakin meningkat, contohnya :

  • RFID dapat dipergunakan untuk mengurangi tingkat kehilangan barang pada suatu store, karena RFID tags menempel pada setiap item dan setiap item yang dibawa oleh pelanggan dapat di-track apakah sudah dibayar atau belum.
  • RFID juga dapat ditempatkan pada kartu pelangga dan pada saat kartu tersebut di-scan pada saat pembayaran (check out) di konter, monitor POS dapat menawarkan produk-produk tambahan yang belum dibeli, berdasarkan data histori yang tersimpan di database.
  • Wiraniaga dapat menggunakan RFID untuk membantu pelanggan mendapatkan barang sesuai kebutuhannya, misalnya : ukuran, warna, lokasi item di rak atau di gudang dan lain-lain, berdasarkan informasi yang disimpan pada RFID tags menggunakan scanner.

Friday, June 19, 2009

Teknologi (Hardware) Pendukung bisnis Ritel

Bisnis Ritel merupakan bisnis dengan kompetisi yang sangat ketat dan tajam, keberhasilan perusahaan-perusahaan Ritel sangat tergantung kepada bagaimana cara memberikan respon terhadap situasi kompetitif tersebut. Untuk dapat bertahan atau bahkan menjadi pemimpin pasar, perusahaan harus menerapkan atau menggunakan teknologi yang tepat dan sesuai dengan perkembangan bisnis terkini. Dan teknologi ini tidak hanya sekedar menjadi 'alat bantu' tetapi teknologi harus menjadi 'business enabler' yang dapat bereaksi dengan cepat (adaptable) terhadap berbagai perubahan proses bisnis sebagai implementasi dari rencana strategic perusahaan. Keberadaan Teknologi pada Perusahaan, juga harus diimbangi dengan penguasaan yang baik oleh seluruh tim yang terlibat di dalam bisnis ini, mulai dari pramuniaga, store manager, merchandiser, warehouse staff, bahkan sampai ke direksi.

Peritel tidak dapat memilih hardware POS yang tepat untuk bisnisnya jika peritel tersebut tidak memahami jenis-jenis hardware atau peralatan yang dibutuhkan untuk bisnis ritel. Terdapat 4 buah parameter yang dapat dipergunakan untuk melakukan pemilihan terhadap hardware / peralatan POS, yaitu :
  • Convenience

  • Price

  • Size, dan

  • Speed


Seperti telah disebutkan di atas, bahwa hardware dipergunakan dihampir semua proses pada bisnis Ritel, mulai dari Store (POS System) hingga ke level eksekutif. Pada Store, hardware dipergunakan untuk mendukung penjualan langsung, inventory control, me-manange order / request barang, tracking harga. Selain itu terdapat, Customer tracking tools yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan.

Pada level manajerial / eksekutif, teknologi dapat dipergunakan untuk perencanaan dan pembuatan keputusan.

Inventory Tracking
  • Electronic Data Interchange (EDI) : transaksi komputer ke komputer dari Store ke database Vendor dan sistem Ordering

  • Wireless hand-held inventory units : mencatat inventori dan mengirimkan data ke database di kantor pusat

  • Universal Product Code (UPC) : sistem identifikasi produk menggunakan barcode atau unique numbering

  • Automatic replenishment : me-manage restocking pada barang apa yang terjual

  • Virtual shelves : Intranet antara peritel dengan vendor yang memperlancar komunikasi dan on-time replenishment



Customer Service
  • Customer Relationship Management (CRM) : software yang membantu peritel untuk me-manage pelangan-pelanggannya

  • In-Store interactive kiosks : Pelanggan dapat melihat / memeriksa produk secara detail

  • Smart register / POS terminal : yang dipergunakan untuk mencetak kupon, menghitung diskon, program promo, meng-capture profil pelanggan, dll

  • Signature-capture technology : Dipergunakan pasa terminal POS untuk transaksi menggunakan kartu kredit, debit dll

  • E-Business : Memungkinkan interaksi yang berkelanjutan antara retailer, shopper dan vendor



Business Intelligence
  • Business Intelligence dipergunakan untuk menghasilkan laporan analitikal yang dapat dipergunakan pada level manajerial untuk melakukan analisa dan mengambil keputusan

Friday, June 12, 2009

Java merupakan Core Teknologi Aplikasi RetailSoft

Aplikasi RetailSoft dirancang dan dikembangkan dengan basis teknologi Java yang merupakan produk dari Sun Microsystems.
Java mengklasifikasikan teknologinya ke dalam tiga buah segmen yang berbeda, yaitu : Java2 Platform, Standard Edition (J2SE), Java 2 Platform, Micro Edition (J2ME) dan Java 2 Platform, Enterprise Edition (J2EE).

Java 2 Platform, Standard Edition (J2SE). Platform ini berisi class-class inti pada Java dan graphical user interface (GUI).

Java 2 Platform, Micro Edition (J2ME). Dalam platform ini seolah-olah Java kembali ke akarnya, sesuai dengan tujuan pengembangan bahasa pemrograman ini pada awalnya. Platform ini menyediakan lingkungan runtime yang optimal untuk embedded system yang biasanya dipergunakan untuk consumer productseperti pager, handphone, PDA, 3G handset, Webphone, iTV dan sistem navigasi mobil.

Java 2 Platform, Enterprise Edition (J2EE). Platform ini berupa paket yang berisi class-class dan interface-interface untuk mengembangkan aplikasi berbasis Web, seperti class-class servlet, JavaServer Pages dan Enterprise JavaBeans.

Untuk mengurangi biaya, perancangan dan pengembangan aplikasi enterprise teknologi Java 2 Platform, Enterprise Edition (J2EE) menyediakan pendekatan berbasis komponen untuk merancang, mengembangkan, merakit, dan deployment aplikasi enterprise. Platform J2EE menawarkan model multitiered distributed application, dengan kemampuan untuk penggunaan kembali komponen yang telah dibuat, integrated Extensible Markup Language (XML), model security, dan kontrol transaksi yang fleksibel.

Sebagai sebuah platform dan bahasa pemrograman, Java memenuhi semua kriteria yang dibutuhkan untuk mengembangkan Aplikasi RetailSoft, dan RetailSoft mengimplementasikan J2EE secara penuh untuk pengembangan aplikasinya, sehingga Retailsoft mendapatkan benefit / mewarisi karakteristik yang dimiliki oleh Teknologi Java, seperti :

1. Kemudahan Penggunaan
Dengan kemudahan penggunaan sistem akan berdampak kepada cepatnya implementasi dan mudahnya dalam memelihara sistem, sehingga biaya yang harus dikeluarkan untuk investasi bisa menjadi lebih murah.
2. Handal / Reliable
Aplikasi dirancang menggunakan teknologi dan metodologi terkini yang berdampak pada kehandalan aplikasi tersebut. Teknologi yang dipergunakan untuk mengembangkan Aplikasi ini adalah: JAVA yang dikombinasikan dengan metodologi yang tepat, seperti: Extreme Programming.
3. Low Cost
Aplikasi dirancang untuk dapat berjalan pada berbagai platform sistem operasi, termasuk: Linux, sehingga biaya untuk investasi IT bisa ditekan serendah mungkin, karena biaya-biaya untuk pembelian lisensi (sistem operasi, database, dll) hampir tidak ada. Selain itu Aplikasi juga ditawarkan dengan harga wajar tetapi dengan kualitas tinggi, yang akan mengurangi biaya pemeliharaan program.
4. Skalabilitas Tinggi
Karena aplikasi dikembangkan dengan teknologi JAVA, maka Aplikasi ini dapat men-support Aplikasi, dari skala kecil, menengah ataupun skala besar. Jika saat ini perusahaan masih tergolong sebagai perusahaan kecil dan menggunakan RetailSoft sebagai solusinya, maka investasi ini tidak akan dibuang pada saat perusahaan berkembang menjadi perusahaan yang besar, karena sistem RetailSoft dirancang untuk dapat memenuhi segala kebutuhan dari yang sederhana hingga yang kompleks.
5. Business Intelligence
Karakteristik lain yang dimiliki oleh Aplikasi adalah mendukung pembuatan laporan analisa secara Online, kapanpun dibutuhkan melalui fitur yang disebut dengan Business Intelligence
6. Integrasi Data
Integrasi Data antara kantor pusat dengan setiap konter dapat dilakukan dengan berbagai cara yang mudah dan murah, seperti melalui: disket, CD, Tape Backup, Flash Memory atau bahkan melalui Dial-Up.
7. Mendukung On-Line / Batch Transaction
Aplikasi secara mendasar telah dirancang menjadi aplikasi yang mendukung dua metode baik Online maupun Batch Transaction.

8. Multi Platform
Karakteristik utama Java adalah 'multi platform', dimana aplikasi yang dikembangkan menggunakan teknologi ini, dapat berjalan hampir di semua platform, karakteristik ini, tentu saja memberikan benefit yang sangat besar bagi user, karena dapat menentukan teknologi yang dipergunakan tanpa terikat oleh aplikasi.




Wednesday, June 3, 2009

Mengembangkan Software VS Membeli Software Paket

Terdapat dua buah pilihan bagi perusahaan yang belum memiliki Sistem atau perusahaan yang telah memiliki sistem tetapi ingin menggunakan sistem baru, yaitu :

Mengembangkan / memesan aplikasi spesifik untuk perusahaan tersebut (custom software), atau

Memilih produk-produk software yang telah ada di pasaran kemudian di-mapping dengan proses bisnis perusahaan untuk mengukur tingkat kecocokan software dengan kebutuhan bisnis perusahaan (package software).

Kedua pilihan tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan, yaitu :


Mengembangkan / memesan aplikasi spesifik untuk perusahaan tersebut (custom software)

Kelebihan :
Semua kebutuhan bisnis perusahaan dapat dipenuhi dan benar – benar sesuai dengan keinginan manajemen.

Kelemahan :

Waktu yang lama dan biaya besar, Berdasarkan pengembangan custom software yang telah dilakukan oleh jutaan perusahaan di seluruh dunia, terdapat tiga buah masalah klasik yang sampai saat ini masih sering terjadi, yaitu : keterlambatan penyelesaian proyek, membengkaknya biaya akibat keterlambatan tersebut dan juga kesulitan dalam menetapkan ‘deadline’ yang menyatakan bahwa proyek tersebut telah selesai. Faktor-faktor di atas juga mengakibatkan resiko kegagalan proyek pengembangan aplikasi yang bersifat spesifik menjadi sangat tinggi.

After Sales Support¸ pengembangan aplikasi yang bersifat kustom biasanya dilakukan oleh tim khusus yang telah berpengalaman atau memperoleh pengalaman selama pengembangan aplikasi. Artinya pemahaman sistem secara keseluruhan hanya dimiliki oleh beberapa orang, meskipun mereka telah membuat dokumentasi untuk setiap tahap pengembangan sistem. Hal ini akan beresiko terhadap support yang diberikan kepada Perusahaan dimasa mendatang, dimana :

Tim pengembang sudah berubah atau berganti personel.

Versi program tidak dikembangkan lagi, sementara perusahaan pengembang memiliki program dengan sekian puluh atau sekian ratus versi : program versi perusahaan a, versi perusahaan b dan seterusnya. Sehingga setiap penanganan kesalahan atau update program berpotensi untuk memunculkan masalah baru lagi.


Membeli Software Paket

Pada saat ini di seluruh dunia terdapat ratusan software paket untuk berbagai model dan skala bisnis yang berbeda. Software paket dikembangkan berdasarkan sistem standar dan menerapkan ‘best practices’ pada suatu model bisnis, sehingga sebagian software paket dapat diterapkan pada suatu perusahaan tanpa perlu adanya modifikasi. Penjualan software paket memiliki karakteristik yang sama dengan penjualan barang-barang komoditas, dimana pelanggan mempertimbangkan beberapa produk sejenis dan memilih salah satu produk yang memiliki spesifikasi yang paling memenuhi kebutuhan Perusahaan.

Perhatikan bagaimana cara Anda memilih / membeli handphone, mobil, baju, sepatu dan lain-lain, Anda akan datang ke Pusat Perbelanjaan, mempelajari dan mempertimbangkan beberapa merk, kemudian memutuskan untuk membeli salah satu produk yang paling cocok dan paling dibutuhkan tanpa berharap untuk mendapatkan fitur baru dari fitur standar yang sudah ada, karena fitur yang ada sudah memenuhi seluruh kebutuhan Anda.

Kelebihan :

Software standar biasanya dijual dalam kondisi yang sudah teruji / matang dan stabil, karena manajemen pengembangan produk untuk produk massal biasanya memiliki mekanisme kontrol terhadap kualitas sangat tinggi dan pengembangan aplikasi terfokus pada suatu model bisnis tertentu.

Software standar biasanya sudah diimplementasikan / dipergunakan oleh banyak perusahaan sejenis lainnya sehingga semakin lama akan semakin solid dan bebas dari bugs.

Biaya pembelian dan implementasi yang relatif jauh lebih murah dibandingkan dengan custom software.

Support & After Sales biasanya lebih baik, karena tim yang menguasai produk / paket standar biasanya lebih banyak dibandingkan dengan tim pada custom software. Sehingga untuk setiap permasalahan yang timbul selama penggunaan Aplikasi, seluruh anggota tim dapat membantu menyelesaikan permasalahan tersebut.




Kelemahan :

Perusahaan harus mengikuti proses bisnis yang terdapat pada Software Standar, karena software akan diimplementasikan apa adanya tanpa perubahan sedikitpun, kalaupun ada biasanya hanya terbatas pada pembuatan laporan, baik yang dibuat oleh pengembang aplikasi ataupun melalui modul custom report (pelanggan dapat membuat dan menambahkan laporan).


Aktifitas umum pada manajemen proyek dapat digambarkan di bawah ini :



Keterangan :

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa proses implementasi software paket jauh lebih cepat dan sederhana dibandingkan jika perusahaan harus mengembangkan / membuat aplikasi spesifik. Kerumitan pada paket software adalah pada saat menjalankan proses pemilihan dan mapping bisnis proses untuk menentukan aplikasi yang paling sesuai dengan kebutuhan Perusahaan. Selanjutnya Perusahaan dapat memfokuskan diri pada manajemen proyek yang mengatur tentang kesiapan : hardware dan software termasuk pendukungnya dan sumber daya manusia (user yang akan menggunakan aplikasi).

Tuesday, June 2, 2009

Solusi Bisnis Ritel dengan RetailSoft

Perkembangan bisnis ritel di Indonesia mengalami terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu, baik secara kualitas maupun kuantitasnya. Kondisi ini menyebabkan persaingan usaha dibidang bisnis ritel menjadi semakin keras dan tajam, sehingga pengusaha ritel yang tidak berhati-hati dapat mengalami kejatuhan dalam waktu yang relatif singkat.

Seperti pada industri lainnya, dalam sebuah bisnis ritel dibutuhkan suatu sinergi yang solid antar kekuatan penopang bisnis, seperti : sumber dana, sumber daya manusia, saluran distribusi dan lain sebagainya, tetapi satu kekuatan vital yang saat ini harus dipertimbangkan secara matang adalah adanya Sistem Informasi yang dapat menjadi ‘business enabler’ bagi seluruh rencana bisnis perusahaan.

RetailSoft Platinum merupakan fenomena baru bagi industri software Indonesia yang mengkombinasikan kecanggihan teknologi Java dan pendekatan praktis penerapan bisnis ritel di Indonesia sehingga dapat diandalkan oleh setiap perusahaan ritel dalam mendukung operasional bisnisnya. Retailsoft memberikan jawaban atas tuntutan bisnis setiap perusahaan modern yaitu : ‘changeable’, ‘extensible’ dan ‘adaptable’.

Sebagai sebuah aplikasi yang dirancang dengan visi global, RetailSoft Platinum dikembangkan dengan standar industri yang sangat tinggi, sehingga membutuhkan waktu kurang lebih 3 tahun untuk menghasilkan embrio yang menjadi cikal-bakal release produk versi 1.0.

Kekuatan utama Aplikasi RetailSoft Platinum adalah dalam hal inovasi, sebagai hasil dari pembelajaran berkelanjutan dari sebuah perusahaan yang didukung oleh personel handal yang tidak pernah berhenti belajar, melakukan penelitian dan mengembangkannya dalam sebuah produk menggunakan platform teknologi JAVA. Sehingga setiap release produk untuk versi terbaru, Retailsoft Platinum akan hadir dengan metodologi dan teknologi pendukung yang paling muktahir.


RetailSoft Platinum bukan aplikasi biasa

Seperti telah disinggung di atas, bahwa Aplikasi RetailSoft Platinum merupakan aplikasi yang memiliki visi, tidak dikembangkan asal jadi dengan fitur apa adanya, melainkan produk ini dirancang untuk menjadi sarana bagi keberhasilan bisnis perusahaan dalam kurun waktu yang sangat lama, jika perlu bersifat ‘long life’. Di bawah ini merupakan indikasi tentang kelebihan RetailSoft Platinum:

1. Investasi Perusahaan terlindungi: RetailSoft Platinum dirancang dengan kehandalan dan skalabilitas yang tinggi. Dengan penerapan teknologi terbaru, Aplikasi RetailSoft Platinum tidak akan pernah ‘obsolete’, sehingga perusahaan dapat menggunakan aplikasi dalam kurun waktu yang cukup lama. Selain itu, Perusahaan juga tidak perlu kawatir dengan perkembangan bisnisnya, karena aplikasi RetailSoft Platinum memiliki skalabilitas yang tinggi, sehingga dapat dipergunakan oleh perusahaan dengan skala kecil, menengah atau bahkan Enterprise.

2. Fokus pada bidang Ritel (Semi Trading): RetailSoft Platinum dikembangkan oleh Perusahaan yang memiliki spesialisasi di bidang Ritel, dimana Aplikasi Retailsoft Platinum akan hadir sebagai sebuah solusi lengkap, mulai dari konsultasi, implementasi dan bahkan resource provider. Dengan pendekatan ini, tingkat kegagalan implementasi program menjadi sangat kecil.

3. Pemilihan Metodologi & Teknologi: RetailSoft Platinum dikembangkan teknologi open source berbasis Java, sehingga kelebihan Java sebagai sebuah teknologi secara langsung menjadi kelebihan Aplikasi yang dikembangkan di atasnya, seperti :

· Portable, yang berarti aplikasi dapat dijalankan pada semua platform, baik perangkat keras (hardware), Sistem Operasi dan juga dapat terhubung ke hampir seluruh database server.
· Low Cost, Karena aplikasi bersifat portable maka perusahaan dapat memilih teknologi-teknologi handal yang bersifat ‘free’, seperti : Sistem Operasi Linux, database PostgreSQL, Application Server : Apache Tomcat, dan lain-lain.
· Handal / Reliable, Aplikasi yang dikembangkan dengan teknologi Java, memiliki engine yang terpisah dengan sistem operasi (Java Virtual Machine), dan engine ini yang sepenuhnya mengatur jalannya aplikasi. Mekanisme ini yang membuat Aplikasi berbasis Java lebih stabil dibandingkan dengan teknologi lainnya.

4. Aplikasi tanpa Maintenance: Hal ini merupakan salah satu visi yang dikembangkan untuk produk RetailSoft Platinum, dimana setiap release produk / aplikasi, akan melewati mekanisme testing dan quality control yang sangat ketat, sehingga aplikai dapat di-release dengan bugs yang sangat minim dan pengguna dapat menggunakan aplikasi dengan aman tanpa perlu adanya maintenance program.


Karasterisik Lain Aplikasi RetailSoft Platinum

1. Kemudahan Penggunaan
Dengan kemudahan penggunaan sistem akan berdampak kepada cepatnya implementasi dan mudahnya dalam memelihara sistem, sehingga biaya yang harus dikeluarkan untuk investasi bisa menjadi lebih murah.

2. Handal / Reliable
RetailSoft Platinum dirancang menggunakan teknologi dan metodologi terkini yang berdampak pada kehAndalan Aplikasi tersebut. Teknologi yang dipergunakan untuk mengembangkan Aplikasi ini adalah : JAVA yang dikombinasikan dengan metodologi yang tepat, seperti : Rational Unified Process, dll.

3. Low Cost
RetailSoft Platinum dirancang untuk dapat berjalan pada berbagai platform sistem operasi, termasuk : Linux, sehingga biaya untuk investasi IT bisa ditekan serendah mungkin, karena biaya-biaya untuk pembelian lisensi (sistem operasi, database, dll) hampir tidak ada. Selain itu RetailSoft Platinum juga ditawarkan dengan harga wajar tetapi dengan kualitas tinggi, yang akan mengurangi biaya pemeliharaan program.

4. Best Business Practices
Karena RetailSoft Platinum telah diimplementasikan dalam jangka waktu yang cukup panjang, pada berbagai jenis usaha, seperti : toko, mini mart, restoran/cafe, dll. Maka versi terkini dari RetailSoft Platinum merupakan versi Point Of Sales yang memiliki fitur yang sangat lengkap, yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan.

5. Skalabilitas Tinggi
Karena RetailSoft Platinum dikembangkan dengan teknologi JAVA, maka Aplikasi ini dapat men-support Aplikasi, dari skala kecil, menengah ataupun skala besar. Jika saat ini perusahaan masih tergolong sebagai perusahaan kecil dan menggunakan RetailSoft sebagai solusinya, maka investasi ini tidak akan dibuang pada saat perusahaan berkembang menjadi perusahaan yang besar, karena sistem RetailSoft dirancang untuk dapat memenuhi segala kebutuhan dari yang sederhana hingga yang kompleks.

6. Business Intelligence
Karakteristik lain yang dimiliki oleh RetailSoft Platinum adalah mendukung pembuatan laporan analisa secara OnLine, kapanpun dibutuhkan melalui fitur yang disebut dengan “Business Intelligence”

7. Integrasi Data
Integrasi Data antara kantor pusat dengan setiap konter dapat dilakukan dengan berbagai cara yang mudah dan murah, seperti melalui : disket, CD, Tape Backup, Flash Memory atau bahkan melalui Dial-Up.

8. Mendukung On-Line / Batch Transaction
Aplikasi RetailSoft Platinum secara mendasar telah dirancang menjadi Aplikasi yang mendukung OnLine System / Batch Transaction.


Aplikasi Masa Depan

Berdasarkan fakta-fakta yang ada, bukanlah tidak mungkin Aplikasi RetailSoft Platinum akan segera menjadi Aplikasi Pilihan terutama untuk bisnis ritel atau bahkan perdagangan umum. Seluruh karakteristik yang dimiliki oleh Aplikasi merupakan dukungan yang kuat untuk menjadi ‘nomor satu’ di negeri sendiri dan akan segera melakukan penetrasi untuk menembus market di luar negeri.

Technology Behind

Aplikasi RetailSoft dikembangkan menggunakan Enterprise Application Framework : "Cardio Technology". Application Framework ini dikembangkan oleh Cardio Team - SSTi dari berbagai teknologi open source yang berbasis Java, terutama dari Apache Projects, seperti : Turbine, Velocity, Ant dan lain-lain. Aplikasi yang dibangun di atas framework ini, akan bersifta : multi platform, baik untuk sistem operasi maupun database-nya, selain itu waktu pengembangan program dan kualitas program menjadi jauh lebih baik. Arsitektur Cardio Technology yang lengkap terlihat di bawah ini :

ShareThis